Sudah tahu siapakah bapak pramuka di indonesia? Ternyata bukan orang sembarangan, ini berbagai prestasinya!

Pramuka jadi salah satu ekstrakulikuler yang banyak diminati di Indonesia. Bahkan tiap tahunnya seringkali diadakan Jambore sebagai salah satu perlombaan nasional. Namun tak banyak yang tahu siapakah bapak Pramuka di Indonesia dan bagaimana ia memperkenalkan kegiatan ini.

Tokoh

Bagi yang belum tahu, siapakah bapak Pramuka di Indonesia adalah Sri Sultan HB IX. Selain sebagai raja Yogyakarta, ternyata HB IX memiliki peran yang besar dalam penyebaran Pramuka di Indonesia. Selama hidupnya, HB IX aktif menjadi Pembina dan tokoh penting pramuka Indonesia.

Masuknya Pramuka

Sebenarnya perkembangan Pramuka di Indonesia bisa ditelusuri sejak lama. Bahkan dulu ada gerakan kepanduan di zaman Belanda yang dilakukan di Indonesia. Gerakan tersebut diberi nama sebagai NIPV atau Nederland Indische Padvinders Vereeniging.

Dalam bahasa Indonesia, NIPV berate persatuan para pandu yang ada di Hindia Belanda. NIPV inilah yang menjadi awal dari gerakan kepanduan atau pramuka yang ada di Indonesia. Akhirnya pada tahun 1961, Ir Soekarno mengenalkan Pramuka secara formal kepada masyarakat.

Meski begitu, Ir Soekarno bukanlah bapak Pramuka di Indonesia, sebab HB IX menjadi pihak yang mengenalkannya secara luas di masyarakat kemudian. Berkat jasanya inilah, HB IX lebih dikenal lewat berbagai kegiatan aktif pramuka yang ia lakukan.

Kenapa HB IX?

Setelah mengetahui siapakah bapak pramuka di Indonesia, ada baiknya mengetahui pula jasa apa yang dilakukan oleh HB IX di bidang pramuka. HB IX merupakan pihak yang memberikan nama Pramuka pada organisasi kepanduan ini, alih-alih menggunakan nama bahasa asing luar negeri.

HB IX mencetuskan nama Pramuka yang berasal dari bahasa Jawa kuno, yakni poro dan muko. Gabungan dari dua kata tersebut memiliki arti sebagai pasukan yang ada di bagian depan barisan saat berperang. Bahkan HB IX juga merincikan bagaimana konsep pramuka yang berarti praja muda karana.

Makna dari kalimat tersebut adalah mereka yang memiliki jiwa muda, namun suka berkarya. Lewat nama baru tersebut, HB IX berharap Pramuka menjadi organisasi kepanduan yang memberikan manfaat, tak hanya untuk para pesertanya, tapi juga masyarakat secara umum.

Urutan

Dalam Pramuka terdapat empat tingkatan yang menjadi penanda dari kemampuan, kecakapan, dan umur yang dimiliki oleh pesertanya. Urutan ini juga membedakan kegiatan apa yang dilakukan oleh peserta, terutama saat perlombaan atau perkemahan.

Jenjang Pertama

Di bagian jenjang pertama, ada pramuka di tahapan siaga. Di tahapan ini, anggota pramuka rata-rata masih berusia 7 – 10 tahun, atau setara dengan anak-anak yang berada di sekolah dasar. Kegiatannya juga termasuk ringan dan harus didampingi oleh Pembina.

Jenjang Kedua

Setelah menyelesaikan pendidikan siaga, maka anggota pramuka selanjutnya akan memasuki jenjang penggalang. Di jenjang ini, anggota rata-rata berusia 11 – 15 tahun dan masuk dalam kategori siswa SMP sederajat. Kegiatannya lebih kompleks dibandingkan dengan siaga, namun tetap harus mendapatkan bimbingan.

Jenjang Ketiga

Di jenjang ketiga ini disebut dengan penegak, yang rata-rata berusia 16 – 19 tahun dan masuk sebagai remaja dewasa SMA. Kegiatannya cenderung lebih kompleks dan bisa melakukan berbagai aktivitas tanpa harus didampingi oleh Pembina atau orang dewasa.

Jenjang Keempat

Di posisi yang paling tinggi, ada Pandega atau sudah setara dengan Pembina. Mereka bisa membimbing kegiatan jenjang pramuka di bawahnya tanpa perlu rasa sungkan.

Kesimpulan

Informasi mengenai siapakah bapak Pramuka di Indonesia diatas semoga menambah khazanah ilmu pembaca, terutama yang memang tertarik dengan dunia pramuka.